Masyarakat Banten berharap JSS menghubungkan kedua Pulau ini presiden sekarang adakah niat melanjutkan?. | POSBANDUNG.COM

Masyarakat Banten berharap JSS menghubungkan kedua Pulau ini presiden sekarang adakah niat melanjutkan?.

Jakarta, posbandung.com.

Sekitar 60 tahun lalu proyek Gagasan Jembatan Selat Sunda (JSS) penghubung antara Pulau Jawa (Banten) dan Pulau Sumatera (Lampung) sudah muncul sejak era 1960-an.

Namun mulai dibahas serius pada awal 2000-an, sampai tahun 2025 sekarang belum terwujud, rabu (29/10).

Akhirnya JSS Banten menjadi sejarah dan angan-angan. Kapan itu terlaksana proyeknya, itu tergantung pada Presiden RInya.

Cerita demi cerita pada masyarakat Banten, terus begulir, bahwa jembatan JSS cuma cerita masyarakat banten. 

Berikut kronologi singkatnya, 1960-an – 1980-an Ide awal muncul dari Presiden Soekarno, namun hanya berupa visi besar integrasi nusantara, belum ada kajian teknis. Pada era Soeharto (1980-an), wacana sempat muncul kembali tapi dianggap terlalu mahal dan berisiko tinggi (wilayah rawan gempa dan gunung api bawah laut).

Pada tahun 2004–2008, di era Presiden SBY, wacana kembali mencuat. Pemerintah menugaskan PT Bangungraha Sejahtera Mulia (anak perusahaan Grup Bakrie) untuk melakukan studi kelayakan. Saat itu, panjang jembatan diperkirakan 29–30 km, dengan biaya sekitar USD 20–25 miliar.

Tahun 2010–2012, proyek ini masuk dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). Namun, setelah terjadi pro-kontra antara pemerintah pusat dan daerah.

Serta kekhawatiran terhadap aspek lingkungan, keamanan, dan potensi konflik kepentingan swasta, Presiden SBY menghentikan langkah lanjutannya pada 2012.

Pada tahun 2014–sekarang, sejak era Presiden Jokowi, arah pembangunan beralih ke tol laut dan penguatan pelabuhan (Bakauheni–Merak), bukan jembatan fisik.

Pemerintah menilai proyek ini belum prioritas, terlalu besar risikonya (terutama karena Zona Subduksi Sunda dan Gunung Anak Krakatau), dan biaya pembangunannya sangat tinggi.

“Jembatan Selat Sunda sudah digagas sejak Soekarno, dikaji serius era SBY, dan dikubur diam-diam di era Jokowi, bukan karena bangsa ini tak mampu membangun.

Tapi karena keberanian politiknya tak sekuat tekad para pendiri republik.” Katanya Dr. Henry P, SE,.M.Si Seorang Dosen di Banten.

 Jembatan Selat Sunda (JSS) adalah megaproyek yang direncanakan untuk menghubungkan Pulau Jawa dan Sumatera.

Namun proyek ini belum terealisasi karena berbagai kendala seperti biaya besar, tantangan teknis dan geologis, serta perdebatan mengenai dampak ekonomi.

Wacana pembangunan sudah ada sejak 1960, tetapi proyek ini terhenti beberapa kali dan keputusan akhir untuk membangunnya belum ada hingga saat ini.

“Kita masih sedang bahas. Tapi pasti akan kita bangun, cuman caranya yang bagaimana itu masih sedang dibahas,” kata Menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto menjawab pers usai membuka Forum Jasa Konstruksi Nasional dan Seminar-Pameran Konstruksi Nasional Indonesia 2012, di Jakarta, Rabu.

“Tapi, kalau secara politically diputuskan tidak diteruskan, maka kami akan ikuti itu. Masalah ini belum dibahas dalam sidang kabinet.

Tapi, kalau dilihat dari runing text-nya, sudah dibilang tidak akan lanjut,” ujar Basuki di kantor Kementerian PU-Pera, Jakarta, Selasa (4/11/2014).

“Nah, kami akan ikuti keputusan itu untuk tidak melanjutkan. Kami akan ikuti arahan dari Bappenas,” lanjutnya.

(hen / feri)

[otw_is sidebar=otw-sidebar-7]

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Comments are closed.

onetag.com, 7cd9d7c7c13ff36, DIRECT